Polemik Penafsiran Teologis Sunni, Salafi, dan Syi’ah Modern (Studi Analisis Ayat Sifat)
Rp115,000 Rp125,000
Add to wishlist
Share
CategoriesBuku Referensi, Islami, Non fiksi, Pendidikan
Judul: Polemik Penafsiran Teologis Sunni, Salafi, dan Syi’ah Modern (Studi Analisis Ayat Sifat)
Penulis: Abu Bakri
ISBN: –
Halaman: viii, 190 hlm
Cover: Soft Cover
Ukuran: 17 x 25 cm
Berat: 390 gr
Deskripsi:
Buku ini hadir sebagai respons terhadap kompleksitas dan polemik yang muncul dalam penafsiran teologis antara tiga aliran besar dalam islam, yaitu Sunni, Salafi dan Syi’ah. Dalam konteks ini, penulis berusaha memberikan wawasan yang lebih dalam mengenai perbedaan-perbedaan yang ada, dengan fokus analisis terhadap ayat-ayat sifat dalam Al-Qur’an yang menjadi titik sentral dalam perdebatan teologis antar aliran tersebut.
Polemik penafsiran teologis sering kali berakar pada cara pemahaman dan penafsiran terhadap sifat-sifat Allah yang terdapat dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Setiap aliran memiliki pendekatan tersendiri dalam memahami makna ayat-ayat tersebut, yang mecerminkan perbedaan prinsip dasar dalam memahami hubungan antar manusia dan Tuhan, serta hakikat wahyu itu sendiri.
Dalam buku ini, penulis tidak hanya membahas perbedaan-perbedaab utama antara ketiga kelompok tersebut, tetapi juga berusaha untuk mengungkapkan konteks historis dan intelektual yang membentuk cara pandang mereka terhadap ayat-ayat sifat. Dengan demikian, buku ini tidak hanya memberikan pemahaman teologis, tetapi juga menawarkan wawasan kritis yang dapat memperkaya diskusi tentang keimanan, pemikiran, dan keberagaman dalam islam.
Penulis harap semoga buku ini dapat memberikan kontribusi positif dalam memahami dinamika teologi Islam kontemporer, dan menjadi bahan refleksi yang mencerahkan bagi para pembaca yang tertarik dalam mempelajari perbedaan-perbadaan serta kesamaan-kesamaan yang ada di dalamnya.
Selamat membaca dan semoga buku ini dapat menjadi sumber yang bermenfaat bagi para pembaca yang ingin lebih mendalami masalah penafsiran teologis dalam islam, serta memperkaya khasanah pemikiran dalam rangka membangun dialog yang konstruktif dan berkelanjutan di tengah keberagaman internal umat islam.